BZWI8C3qMxmdvudEkXnedhGzdjepF89oa9U6FDLb

Artikel Pilihan

Organisasi Tidak Sebatas Mengatur Orang Lain Tetapi Mengatur Diri Agar Berguna Bagi Orang Lain

Organisasi Tidak Sebatas Mengatur Orang Lain Tetapi Mengatur Diri Agar Berguna Bagi Orang Lain
Helga Evangeline Siswi Sekolah Kasih Karunia Jakarta (Alumni)/Dok Pribadi
Belajar bisa dengan cara apa saja dan dimana saja, termasuk melalui organisasi. Melalui organisasi kita belajar mengatur diri sebelum mengatur orang lain. 

Maksudnya apa?

Silakan baca lebih lanjut!

Dia bukan seorang orator hebat tetapi dia adalah konseptor dan pemikir potensial. Namanya Helga Evangeline, remaja putri kelas XI IPA di SMA Kasih Karunia Jakarta. 

Bagi gadis kelahiran Tangerang, 11 September 2003 ini, organisasi adalah tempat untuk belajar. 

"Dalam organisasi saya belajar bagaimana menjadi seorang leader, mengatur emosi, mengatur orang lain bahkan mengatur diri saya sendiri" begitulah pengakuan gadis ini, saat guru kampung mewawancarinya secara online.  

Menurut guru SD yang pernah mengajarnya, Mr. Widyo; remaja yang bercita - cita menjadi seorang arsitek ini sangat pendiam saat SD. Namun melalui keatifannya dalam Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlahan - lahan ia mulai membuka diri dan tampil menjadi pemimpin. 

Dia bukanlah seorang yang fasih berbicara, apalagi menggunakan kata - kata retoris yang membuat pendengarnya terpesona. Tetapi dia adalah seorang konseptor dan pemikir yang potensial. 

Saat yang lain berpikir dia sudah melaksanakan dan saat yang lain melaksanakan dia sudah selesai melakukan. 

Ini dilakukannya saat kegiatan pramuka di Sekolah Kasih Karunia Jakarta. Saat pembina pramukanya berpikir bagaimana menyimpan dokumentasi digital berupa foto, yang bersangkutan sudah membuat instagram untuk menyimpan dokumentasi yang dimaksudkan. 

Artinya apa? 

Jawabannya gadis ini melihat peluang dan eksekusi. 

Saat zaman digital yang serba cepat seperti sekarang, dibutuhkan orang yang berpikir cepat, bertindak cepat, dengan perhitungan yang tepat. Ini dipelajarinya dari keluarga. 

Berikut petikan wawancara guru kampung dengan remaja putri yang hobi menyanyi ini, tentang organisasi dan masalah remaja.

Martin Ruma  

Nak saya merasa cara berpikirmu cepat sekali (konteksnya organisasi), orang masih berpikir anda sudah eksen. 

Contohnya instagram pramuka SMA Kasih Karunia Jakarta. Saya (guru kampung) masih berpikir soal itu, Helga sudah membuatnya. Itu keren dan hebat menurut saya. Pertanyaannya kenapa jeli sekali melihat hal - hal semacam itu. 

Apakah di rumah diajarin oleh orang tua?

Helga:

Diajarkan secara khusus tentunya tidak tetapi hanya hal-hal basic, seperti berpikir dan bertindak cepat namun tetap teliti. Sisanya saya belajar dari pengalaman karena pengalaman adalah guru terbaik.

Martin Ruma 

Wah luar biasa, terakhir apa pendapatmu soal pacaran di masa remaja?

Helga:

Menurut saya pacaran itu tidak masalah selama kedua orang tersebut bisa menjadikan hubungan tersebut suatu hubungan yang positif. 

Contohnya belajar bersama, saling motivasi, dan lain sebagainya.

Martin Ruma 

Baiklah, sebagai penutup, saya minta saran atau semacam tips untuk adik - adik yang sedang belajar berorganisasi.

Organisasi itu penting untuk kita, karena banyak hal yang di dapat dalam organisasi. 

Memang terlihat lelah, banyak hal harus dikerjakan, waktu untuk belajar jadi korban. Tetapi percayalah saat kita bisa melihat orang lain tertawa bahagia karena apa yang kita lakukan akan menutupi semua letih kita. 

Bukan hanya cinta saja yang perlu menggunakan hati, tetapi juga organisasi. 

Saat kita memang tulus ikut dalam organisasi secape-capenya kamu sekesal-kesalnya kamu pasti semua akan terbayar. Semangat !

Martin Ruma 

Helga, terima kasih banyak atas waktunya. sukses selalu.

Demikian perbincangan singkat Martin Ruma Depores Karakabu guru kampung bersama Helga Evangeline, pelajar SMA Kasih Karunia Jakarta, soal organisasi dan masa remaja.

Bersama Helga kita belajar tiga hal.

Pertama 

Organisasi memang melelahkan tetapi melalui organisasi kita belajar mengatur diri (baca: kontrol emosi) sebelum mengatur orang lain.

Kedua 

Lakukan apa yang perlu dilakukan atas dasar cinta, selanjutnya kedamaian hati akan diperoleh saat melihat orang lain bahagia, karena usaha dan kerja kerasmu.

Ketiga 

Pacaran bisa dipandang negatif apabila niatnya adalah negatif. Tetapi selama dijalani dengan positif maka dia akan bermanfaat untuk masa depanmu. Intinya ada pada pengendalian diri.

Lelah jika dijalani namun membahagiakan bila dilaksanakan dengan cinta. Semua itu, dikendalikan oleh pikiranmu sendiri. Mau maju kendalikan pikiranmu, jangan pikiran yang mengendalikan dirimu. 

Kesimpulannya:

  1. Belajar bisa dimana saja dan melalui cara apa saja, termasuk melalui organisasi.
  2. Anda tidak akan mungkin bisa mengatur orang lain sebelum mengatur diri sendiri. Kontrol emosi adalah kunci utama seorang pemimpin.
  3. Apa pun yang dilakukan selama niatnya postif maka akan menghasilkan hal positif, semuanya tergantung cara pandang seseorang.
Saat mengajar di SMA Kanaan Jakarta, Saya Memiliki Cerita Serupa, Saya Menulis dengan Judul Annie Noveline Siswi SMA Kanaan yang Supel Dibalik Sikapnya yang Cuek.

Baca Juga
Martin Ruma
Montir di Bengkel Kata. Sharing personal tentang Parenting, Guru, Menulis, LDK dan Blogging.

Artikel Terkait

4 komentar

  1. Lelah jika dijalani namun membahagiakan bila dilaksanakan dengan cinta. Semua itu, dikendalikan oleh pikiranmu sendiri. "Mau maju kendalikan pikiranmu, jangan pikiran yang mengendalikan dirimu." >>>>filosof yang sangat menarik dari seorang guru. Apabila dipraktikkan dengan tulus, keberhasilan menunggu di depan mata. Terima kasih telah berbagi, ananda Martin. Maaf telat berkunjung. Maklum, lebaran begini sibuknya minta ampun. Mundar mandir sumur dan dapur itu sangat melelahkan. Tetapi terbayar oleh anak, Cucu ngumpul semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda terima kasih sudah berkenan kembali hadir dengan petuah yang membuat suasana adem. Bahagia bersama keluarga kecilnya bunda. Bersama cucu pastinya sangat membahagiakan. Menikmati hari tua dengan penuh suka cita. Sehat selalu bunda di sana. Salam dan doa dari annanda.

      Hapus
  2. Setujuuu. Berorganisasi itu perlu sebenernya , utk belajar cara sosialisasi dan mengatur diri seperti yg dibilang. Aku sendiri nyesel dulu ga aktif dlm organisasi mas, terutama kuliah. Pas SMU sih msh aktif di Pramuka

    Tapi kuliah blaaasss ga ada. Apalagi aku kuliah di Penang Malaysia. Ga ada organisasinya, belajar doang yg ada 😅😂😂😂.

    Jadi jujur aja kemampuanku utk menjalin networking ga sebagus suami 😁. Semoga anakku ntr bisa lebih aktif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo mbak Fanny. Konteks ini saya kagum bangat sama mbak Fanny bersama suami dan anak-anak, melangkah sejauh mungkin, menyusuri negara dan benua, tentunya faktor relasi jadi salah satu kunci sukses mbak Fanny dan keluarga. Jadi sepertinya saya harus benar-benar banyak belajar dari mbak Fanny kalau soal begini hehe.

      Mbak terima kasih banyak sudah berkenan mampir dengan kemonter-komentar positif yang sangat menginspirasi. Sukses selalu buat mbak Fanny dan keluarga.

      Hapus