BZWI8C3qMxmdvudEkXnedhGzdjepF89oa9U6FDLb

Artikel Pilihan

Orang Tua Murid Bertanya Tentang Proses Penciptaan Karya Sastra kepada Pak Martin

Bagaimana Proses Penciptaan Karya Sastra Sir Martin?
Pak Martin didampingi miss Chika (Guru Sekolah Kasih Karunia Jakarta) sedang melakukan tanya jawab dengan orang tua murid
Sir Martin, Bagaimana proses penciptaan karya sastra? 

Di atas merupakan pertanyaan dari orang tua Leony, Alumni Sekolah Kasih Karunia Jakarta. Beliau bertanya melalui whatsaap tentang proses penciptaan karya sastra"; untuk putranya yang duduk di bangku SMA kelas fase E. (Kelas X untuk kurikulum merdeka belajar).
Bagaimana Proses Penciptaan Karya Sastra Sir Martin?

Anak - anak kita akan bahas ini sampai tuntas. Yuk kita mulai dengan mencermati gambar berikut ini.
Bagaimana Proses Penciptaan Karya Sastra Sir Martin?

Apabila anak - anak mencermati dengan seksama. Gambar di atas memiliki 3 elemen penting.
  1. Manusia
  2. Pengalaman
  3. Bahasa
Kalian tentu bingung, apa maksudnya?. Nah supaya pemahaman anak - anak komprehensip. Silakan cermati pernayatan saya berikut ini.
  1. Karya sastra bukan pekerjaan menghanyal.
  2. Sastra hadir dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia.
Oke sekarang kita mulai dengan pembahasannya.

Proses Penciptaan Karya Sastra.

Sastra adalah tiruan kehidupan. Artinya fenomena nyata di masyarakat yang diperankan atau ditulis dalam novel, cerpen atau pun puisi. Contoh Novel Laskar Pelangi, hadir karena realitas kekurangan guru di Bangka Blitung, kemudian oleh Andrea Hirarta ditulis dalam sebuah novel yang berjudul laskar pelangi. Itu artinya sastra bukan pekerjaan menghayal, tetapi ada proses yang dialami, dilihat dan dirasakan oleh manusia. Jadi poinnya adalah manusia dan pengalaman dengan manusia yang lain adalah instrumen utama dalam menghadirkan sebuah karya sastra. Nomor 1 dan 2
Bagaimana Proses Penciptaan Karya Sastra Sir Martin?

Pengalaman perjumpaan itu memberi kesan positif dan negatif. Semuanya tergantung individu yang bersangkutan dalam memaknainya. Contoh seorang anak SMA yang baru pertama kali pacaran; disaat lagi sayang-sayangnya tiba-tiba si pria meminta putus. Tentu memberikan kesan mendalam bagi si cewek (3).
Bagaimana Proses Penciptaan Karya Sastra Sir Martin?

Pengalaman - pengalaman tersebut memberi ruang dialog batin bagi orang yang bersangkutan (kontemplasi). Apa mengapa dan bagaimana. Pelaku memberi diri untuk melihat kembali perjalanan yang sudah dilalui (sakit hati, kecewa, putus cinta dan lain sebagainya). Momentum refleksi diri tersebut bila dilewati dengan baik maka memberi banyak pelajaran hidup pada orang yang bersangkutan, kemudian dia berandai-andai (imajinasi, (4)

Cerita ilustrasi di atas, kita sebut saja si cewek yang diputusin pacarnya. "Seandainya dulu saya tidak bucin, pasti tidak sesakit ini dihianati olehnya". Refleksi demikian bila ditulis dalam sebuah cerpen bisa berjudul "cintaku kandas di hadapan angan". Bagian inilah kemampuan berbahasa (5) dan keterampilan menulis dipertaruhkan, untuk sampai pada taraf melahirkan sebuah karya. Tentu kebermanfaatnya untuk manusia-manusia muda seperti kamu yang membaca tulisan ini.
Bagaimana Proses Penciptaan Karya Sastra Sir Martin?

 

Konklusi 

  1. Sastra lahir dari manusia, dilakukan oleh manusia dan kebermanfaatnya untuk manusia sebagai bahan untuk berwawas diri.
  2. Sastra hadir dari realitas sosial yang ada, jadi masih kah kamu katakan sastra itu pekerjaan menghayal?. Silakan sampaikan jawabanmu melalui kolom komentar blog ini.
Anak -anak hebat, demikian proses penciptaan karya sastra. Harapannya tulisan sederhana ini bisa menjawab pertanyaan mami Leony dan bisa mencerahkan anak - anak yang membacanya. Untuk kamu yang ingin bertanya tentang pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP-SMA, eskul jurnalistik dan debat silakan melalui kolom komentar blog atau sosial media yang ada (termasuk melalui whatsaap yang terdapat di blog ini) . Akan kami jawab dengan maksimal untuk mencerahkan sobat muda semuanya. Salam!
Baca Juga
Martin Ruma
Montir di Bengkel Kata. Sharing personal tentang Parenting, Guru, Menulis, LDK dan Blogging.

Artikel Terkait

Posting Komentar