Artikel Pilihan
Pembaca terkasih pernah lihat ibu-ibu gang? ataukah bingung dengan kata ibu-ibu gang?
Nah berikut ini saya bagikan cerita tentang ibu - ibu gang, yang saya sebut sok tahu. Sebenarnya hal seperti ini sudah sering saya alami di Jakarta; namun baru kali ini saya sempat membagikan pengalaman yang menjengkelkan ini.
Ruas jalan baru sunter, Jakarta utara. Sering saya lewati menuju tempat kerja SMA Kanaan, di Jakarta pusat. Setiap pagi cukup ramai dengan anak sekolah, pedagang, maupun pekerja lain yang bepergian menuju tempat kerja masing-masing. Termasuk hiruk pikuk kendaraan bermotor yang melawan arah sesukanya. Situasi seperti ini maka kewaspdaan tingkat tinggi menjadi suatu keharusan bagi siapapun.***
Jumat, 16 November 2017. sekitar pukul 06.00 WIB. Situasi yang tidak saya harapkan terjadi. sebuah motor matic yang dikendari oleh - ibu keluar dari arah gang menuju jalan utama (jalan yang saya lalu saat itu). Selang beberapa menit kemudian, setelah sang ibu keluar menuju jalan utama. Tiba-tiba bunyi prakkkkk. Keseimbangan saya jadi tidak stabil dan akhirnya jatuh memeluk aspal. Apa yang terjadi?. Seorang ibu yg terburu buru mengantar anaknya ke sekolah menabrak motor saya.“Woii bang, hati hati dong...!” kata ibu itu setelah menabrak motor saya. Sambil meringis kesakitan, saya coba bangun dan bertanya kepada si ibu yang pemberani itu, “salah saya apa bu?”.
Tidak ada jawaban, si ibu itu kemudian berlalu. “Ah sudalah, kalau berurusan sama ibu-ibu tidak akan selesai urusan seperti ini, yang ada saya emosi”, pikirku saat itu, toh motor saya baik-baik saja.
Pembaca yang terkasih, itu pengalaman saya dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja. Di zaman edan seperti ini, saya maupun pembaca mungkin juga pernah mengalami ini; atau juga pernah melakukan hal seperti si ibu yang saya ceritakan di atas. Tetapi ada 3 hal yang perlu kita refleksikan bersama.
Refleksi
Nyawa Tidak Bisa Dikreditkan
Nyawa tidak pernah bisa dibeli dengan sejumlah uang karena nyawa bukan seperti motor yang bisa dikreditkan. Jadi unsur kehati-hatian dari pengendara kendaraan bermotor adalah mutlak harus dimiliki.
Sabar Bukan Hanya Kata
Sabar adalah sebuah kata yang harus dipraktekan oleh setiap pengendara di kota-kota besar yang tingkat kemacetan terus bertambah setiap harinya.
Tahu Aturan
Berani mengendari kendaraan bermotor di jalan umum, harus tahu aturan lalu lintas bos. Hidup ada aturannya, bukan suka-suka ‘elu’.
Baca juga: Serunya Perjalanan Anjaker Bersama Ibu - Ibu DPR Hari Ini
Demikian kisah saya, semoga bermanfaat.
Artikel Terkait
Posting Komentar
Tentang Saya
Artikel Terbaru
Label
Arsip
- Maret 2024 (5)
- November 2023 (8)
- Oktober 2023 (29)
- September 2023 (22)
- Agustus 2023 (13)
- Februari 2023 (2)
- Januari 2023 (33)
- Desember 2022 (2)
- September 2022 (2)
- Februari 2021 (1)
Popular
-
Martin Ruma bersama siswi Sekolah Kanaan Jakarta Tulisan ini tidak bermaksud menggurui para guru. M…
-
Don’t judge a book by its cover, because you will never get the chance to find out what lies? with…
-
Martin Ruma bersama siswa - siswi Sekolah Kanaan Jakarta Biang kerok di sekolah adalah julukan bagi…